Selasa, 30 Agustus 2022

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

 


Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Oleh : Ratna Komala

Resume Pertemuan Ke-4

Tanggal    : 29 Agustus 2022

Tema        : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Narasumber    : Aam Nurhasanah

Moderator       : Rosminiyati

Alhamdulilah malam tadi saya dapat mengikuti kelas Belajar Menulis, dapat menyimak pemaparan sang Narasumber yang hebat juga Moderator yang luar biasa. Namun demikian semalam saya tidak dapat membuat resume seperti kelas malam-malam sebelumnya dikarenakan ada sesuatu hal yang membutuhkan konsentrasi dan pemikiran yang segera harus di selesaiakn sehingga baru pagi ini di sela-sela kesibukan aktivitas saya memanfaatkan jam-jam istirahat untuk menyelesaikan resume ini ditengah hiruk pikuk dan keramaian di sekitar dan hal tersebut tidak menyurutkan niat saya untuk membuat resume pertemuan tadi malam. 

Di awal kelas Menulis tadi Ibu Moderator kita membuka dengan kata-kata yang sangat manis yakni mengatakan kita di kelas ini bukanlah suatu kebetulan saja, melainkan ada rencana besar yang disiapkan oleh Allah SWT untuk kita semua. oleh karena itu jemputlah takdir baik kita dengan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya, Insya Allah dua jam kedepan kita akan dibersamai dengan Ibu Narasumber kita - Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Beliau seorang Guru SMP Negeri Satu Atap Cipanas, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten yang cerdas, berbakat, Inspiratif dan selalu Ceria. 

Malam ini Ibu Narasumber kita akan menyampaikan materi " Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi" dan seperti biasa malam ini acara kita terdiri dari : 1. Pembukaan, 2. Pemaparan Materi, 3. Tanya Jawab, 3. Penutup. meskipun kelas malam ini Ibu Aam mengalami kendala sinyal tapi tidak menyurutkan kita semua untuk meninggalkan kelas ini. Ibu Aam awalnya hanya seorang peserta kelas menulis yang gagal di Gelombang 8, karena tidak bisa menyelesaikan tugas resume dengan baik. Namun kegagaln tidak membuat Beliau patah semangat beliau mencoba mengulang kelas di Belajar Menulis Gelombang 12 hingga akhirnya beliau bertemu dengan Ibu Sri Sugiastuti (Ibu Kanjeng) yang mengajak semua peserta menulis buku antologi dan mengukir karya untuk pertama kalinya.

Dari kegagalnnya Ibu Aam di kelas Belajar Menulis Gelombang 8 maka lahirlah buku antologi pertama yang berjudul "Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Usai lulus Belajar Menulis Gelombang 12 buku solo perdana pun lahir dengan judul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" katanya buku ini lahir dari sebuah mimpi Ibu Aam yang ingin menulis hingga seribu buku dan ingin berproses menjadi penulis hebat di masa depan. Bermimpilah dahulu, jangan takut untuk bermimpi, wujudkanlah mimpimu dan akhirnya menjelmalah buku solo perdana beliau. dan setelah buku solo perdana beliau lahir beliau mengabdikan diri sebagai tim Om Jay, dari pengalaman beliau membersamai kegiatan yang di gawangi Om Jay, maka lahirlah buku solo kedua yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online".

Merasa tidak puas menjadi Moderator beliau ditawari menjadi kurator oleh Bu Kanjeng, tugas Kurator adalah menghimpun beberapa naskah para penulis "Belajar Menulis" untuk disatukan menjadi karya buku antologi, sejak gelombang Belajar Menulis 16-17-18-19-20--21-22 sampai Belajar Menulis Gelombang 25-26 bu Aam menjadi kurator buku antologi alumni BM Om Jay.

Setelah menjalani pengalaman menjadi moderator dan kurator kelas menulis Ibu Aam mengasah keterampilan menulis dengan mengikuti lomba blog PGRI dengan ketentuan lombamenulis tanpa jeda sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 28 Februari 2021 dan akhirnya beliau mendapat juara 1 lomba Blog PGRI Tingkat Nasional bulan Maret tahun 2021, dengan pengalaman ini lahirlah buku solo yang ke-3 dengan judul "Blogger Inspirataif"

Setelah beliau sukses menjadi juara blog, bu Aam membantu mengedit naskah murid yang bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dengan bermodalkan Whatsap seorang TKI yang bernama Juminah mampu menhasilkan sebuah Novel yang berjudul "Seindah Takdir Cinta" seorang TKI yang harus merelakan masa remajanya demi membiayai pendidikan adik-adiknya. Dari penggalan kisah Juminah sang TKI yang mampu menghasilakn Novel hanya bermodalkan Whatsap tersebut mampu menampar jiwa saya yang notabene fasilitas memadai hanya mungkin butuh memenej waktu yang baik, dan menghilangkan rasa lelah, ngantuk dan malas masih saja banyak berbagai alasan untuk tidak melanjutkan sebuah tulisan.


Jumat, 26 Agustus 2022

Resume ke-3 Belajar Menulis @27

oleh ratnakomala

Resume ke-3

Tema : How To be Good Resume

Gelombang : 27

Tanggal : 26 Agustus 2022

Narasumber : Maydearly

Moderator : Mutmainah



Malam ini adalah malam ke-3 dimana saya mengikuti kelas Belajar menulis bersama penulis-penulis hebat di kelas Belajar Menulis Gelombang 27, saya bergabung di kelas ini dengan harapan menambah pengetahuan dan pengalaman dari mereka yang telah sukses menerbitkan berbagai buku. Semenjak matahari terbit dari sebelah timur saya mulai beraktifitas seperti kebanyakan orang-orang di luar sana, dari mulai aktifitas pagi-pagi di rumah sampai aktifitas pagi-pagi saya di sekolah bersama anak-anak didik saya, jika dibayangkan sungguh sangat menguras energi dan pikiran tapi tidak bagi sebagian besar orang yang berprofesi sebagai Pendidik, tentunya hal seperti itu sudah biasa dan sungguh sangat menyenangkan begitupun dengan saya, ku nikmati setiap prosesnya ku jalani semuanya dengan penuh semangat agar setiap kejadian yang terjadi di sepanjang hari ini terasa ringan.

Sampai saatnya ketika saya masuk kelas Belajar Menulis Gelombang 27, dengan sisa-sisa semangat tadi siang saya berusaha mengikuti penjelasan dari Narasumber yang luar biasa menginspirasi dan mengompori saya untuk tetap konsisten mengikuti kelas sampai tuntas yakni Ibu Maydearly, Ibu yang hebat ini bertutur tidak perlu mencari makna dari Maydearly, juga tidak perlu di tanya alamat blog nya, hanya lewat sebuah karya beliau berbicara, merupa, menulis dan bercerita serta berdoa sebagai rupa sejarah untuk beliau di masa tua, sungguh kata-kata yang luar biasa penuh makna. Di awal juga beliau menyapa kita dengan panggilan "Smart Writer dan Smart Reader"  suatu panggilan yang membuat saya tersanjung dengan sapaan beliau tersebut. tidak salah lagi karena beliau mendapat gelar The Queen of diction. beliau seorang guru, Bloger motivator juga seorang Novelis.

Malam ini kelas kita juga dibersamai oleh Moderator yang tidak kalah hebat nya juga yakni Ibu Mutmainah yang biasa di panggil Ibu Emut. Beliau merupakan alumni peserta Belajar Menulis PGRI Asuhan Om Jay gelombang 24. Ibu Moderator kita membagi sesi kuliah kita malam ini menjadi 4 sesi yaitu :

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Malam ini Ibu Narasumber kita mengatakan sebagai seorang Blogger pemula kita harus memupuk mental baja agar kita menjadi blogger yang handal. ada 4 poin penting yang harus dimiliki oleh seorang blogger atau penulis yakni :

1. Tanamkan sikap percaya diri

2. Siap dengan segala kritikan

3. Jadilah penulis yang informatif dan edukatif

4. Bangunlah tulisan di berbagai Blog

Ada yang lebih sulit daripada mengungkapkan perasaan lewat tulisan yakni mengungkapkan perasaan marah, kesal atau kecewa ketika mengungkapkan sebuah tulisan agar bermakna di hati pembaca. untuk mengobati rasa kecewa itu kita harus terus memupuk sikap peercaya diri, kemudian menulis dengan gaya sendiri, dan hindari plagiarisme.

Resume yang baik adalah resume yang berasal dari buah pemikiran sendiri, dilandskan dari kajian materu Narasumber dan tentunya di dukung dari materi dari luar yang relevan. 

Ibu Narasumber hebat kita menyebutkan ada 6 langkah mudah dalam meresume yang baik yaitu :

1. Mengamati

2. Memodifikasi

3. Menghindari Copy Paste

4. Memparafrase bahasa Narasumber

5. Memberi kesimpulan

6. Menulis With Own Version

Narasumber kita malam ini mengatakan " Menulis sejatinya adalah usaha merawat ingatan, melawan lupa, merekam peristiwa tertentu untuk dituangkan kedalam sebuah tulisan. Menulis merupakan sebuah upaya menolak lupa, sebagai upaya mencegah terkikisnya ingatan tersbut, maka menulis adalah senjata yang pasti, Manusia tempatnya salah dan lupa, ilmu apapun yang kita dapatkan lalu kita tulis untuk dibuka kembali ketika lupa itu datang menerjang"

Dengan menulis kita berusaha untuk merawat ingatan, di ibaratkan sebuah tanaman jika tidak di rawat dengan baik maka tidak akan tumbuh sempurna begitupun dengan ingatan kita jika kita tidak bisa merawatnya tentu tidak akan berkembang dengan baik pula, "Menulis melawan lupa"  Dengan menulis kita telah berusaha untuk melawan lupa, karena sejatinya kita Manusia yang tak pernah luput dari rasa lupa, juga menulis merupakan upaya mencegah terkikisnya ingatan tentang apa yang telah kita alami baik itu pengalamn yang menyenangkan atau sebaliknya merupakan pengalaman yang menyedihkan. Denga menulis diharapkan kita dapat membuka lembaran-lembaran tulisan tersebut di masa yang akan datang kita dapat menceritakan semua pengalaman masa lalu dengan jelas karena ada dokumen nya yaitu sebuah tulisan.

Dari sekian banyak pertanyaan semuanya sangat bagus dan pastinya menambah pengetahuan bagi saya pribadi, Alhamdulilah malam ini saya dibersamai denga Narasumber yang Luar biasa juga Moderator yang tidak kalah hebatnya serta rekan-rekan penulis hebat yang ada di agelombang 27 ini, akhirnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia penyelenggara, semoga  lelah  kita semua menjadi ibadah.

Terimakasih

Rabu, 24 Agustus 2022


 Resume ke - 2 Belajar Menulis Gel-27

Tanggal : 24 Agustus 2022

Tema : Menjadikan Menulis sbagai Passion

Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator : Damar (Dail Ma'ruf)

        Hari ini, malam Pertemuan ke-2 saya mengikuti kelas Belajar menulis sekaligus kedua kalinya saya belajar membuat resume tentang Belajar Menulis dengan Tema Menjadikan Menulis sebagai Passion. Malam ini kita dibersamai moderator Mr Dail Ma'ruf yang mana beliau merupakan alumni kelas Belajar Menulis Gelombang 20 kemudian beliau menyampaikan dalam materi malam ini ada 2 sesi yakni :

1. Penyampaian Materi yang akan di sampaikan Narasumber kita Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang kita kenal dengan sebutan Bu Kanjeng.

2. Tanya Jawab yang masing-masing selama kurang lebih 1 jam

        Mr. Ma'ruf moderator kita malam ini mengatakan jika kita tekun mengikuti 30 pertemuan kelas Belajar Menulis ini akan punya buku solo dan buku antologi, meskipun rasanya sangat tidak mungkin bagi seorang penulis pemula seperti saya, karena apa yang dikatakan Mr moderator kita di awal beliau membagi kisahnya yang persis seperti yang saya alami, ketika ikut kelas Belajar Menulis ini saya belum mempunyai Blog, karena keinginan yang kuat saya ingin belajar menulis saya konsul dengan Mas Brian bagaimana caranya membuat Blog, dan akhirnya kini saya mempunyai Blog namun masih jauh dari kata sempurna, bahkan Mas Brian sudah memberi tutorial cara mengedit dan mengelola Blog dengan baik namun sampai kini saya belum bisa maksimal karena kebetulan saat ini saya sedang mengikuti salah satu Program Pemerintah Pusat yakni Program Guru Pengeerak Angkatan 6.

        Sebelum Ibu Kanjeng narasumber hebat kita malam ini masuk Mr. Moderator yang tidak kalah hebat nya juga mengatakan dengan tekad dan niat yang kuat untuk jadi penulis dan punya buku kita harus sering bertanya dan terus belajar dan belajar lagi tanpa kenal lelah dan menyerah " MAN JADDA WAJA ,,, siapa yang sungguh-sungguh, pasti berhasil apapun itu.

        Tiba saatnya Ibu Narasumber kita masuk kelas, beliau mengajak kita melakukan pemanasan dengan membaca tulisan di blog yang Ibu Kanjeng Posting di Blog tadi siang yakni tentang perjalanan healing beliau di Labuan Bajo dan beliau akan memberikan buku untuk peserta yang memberikan komentar terbaik versi Moderator.

        Ibu Kanjeng mengatakan menurut beberapa ahli menulis itu suatu pekerjaan atau profesi yang mulia dan jangan takut untuk menulis apalagi punya prasangka bahwa menulis itu dalah bakat, tapi sesungguhnya menulis itu adalah keterampilan tertinggi setelah berbicara, mendengar, dan membaca. Sungguh nasihat dan Kompor luar biasa yang ibu Kanjeng tularkan malam ini karena beliau mengatakan setiap orang yang lahir ke dunia adalah pemenang jadi jangan pernah mengkerdilkan diri sendiri, ubahlah midnset dalam pikiran kita dan buktikan serta yakinkan bahwa "Saya Bisa Menulis" dengan megubah mindset tersebut maka semuanya akan menjadi mudah.

Ada lima kendala dan hambatan yang harus kita hindari yakni :

1. Merasa tidak bakat menulis

2. Tidak memiliki waktu

3. Tidak memiliki ide

4. Tidak mau dikritik

5. Tidak suka menulis.

Langkah-langkah menjadi penulis yang baik itu adalah :

1. Read

    Menjadi seorang penulis yang baik kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita

2. Discuss

    Hal ini penting karena ide dan gaagsan sering kali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. (bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3. Look & Feel

    Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan kita baca di media.

4. Socialize

    Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang kita serap

        Banyak sekali manfaat dan ilmu yang saya dapatkan malam ini untuk menjadikan menulis sebagai Passion karena Ibu Kanjeng Narasumber hebat kita malam ini mengatakan Passion atau rencana adalah suatu gairah yang ada di pikiran kita. jadi layaknya orang hidup yang membutuhkan gairah menulis setiap saat dimana menulis itu sudah merupakan suatu kebutuhan, dan semoga kedepan saya dapat mengikuti jejak beliau-beliau senior kita di kelas Belajar menulis ini dan para penulis hebat lainnya yang ada di Belajar Menulis ini. Terimakasih Penyelenggara kegiatan Belajar Menulis malam ini semoga segala sesuatu yang kita lakukan dan kerjakan malam ini mendapat rido dari Allah SWT.

Senin, 22 Agustus 2022

Belajar Menulis di Malam pertama

Alhamdulillah malam ini
Hari Senin tanggal 22 bulan Agustus tahun 2022 saya mendapat pengalaman pertama belajar menulis di Gelombang 27 dengan Nara sumber bp Dr Wijaya Kusumah, M.Pd. atau sering di sebut (Om Jay) bagi sebagian besar orang mungkin termasuk saya menulis merupakan hal yang sangat sulit, baik itu untuk memulainya atau ketika merangkai kata-katanya. Tapi malam ini Om Jay mengompori saya untuk mengubah mainset dengan beliau mengatakan semua butuh proses, mungkin selama ini masih berproses untuk memulai sesuatu.
Dengan menyimak penjelasan Om Jay tentang kesibukan beliau yang akan mengikuti kegiatan guru penggerak tapi begitu semangat dan selalu meluangkan waktu, bahkan di sela-sela kesibukannya beliau mau membuat 3 artikel sekaligus dari kasus yang berbeda tentunya, dari mulai kasus Ferdy Sambo yang lagi buming saat ini sampai dengan kasus OTT salah satu dosen yang ada di Negeri ini. Sungguh semangat yang sangat luar biasa karena kebetulan saat ini saya baru mulai mengikuti program Gru Penggerak juga di gelombang 6.
Dengan mengikuti Belajar Menulis di gelombang 27 ini saya berharap dapat meningkatkan kapasitas diri terutama dalam hal menulis bersama mentor-mentor hebat di sini.
Om Jay malam ini mengajarkan banyak hal tentang menulis dan hal itu menantang saya untuk terus belajar, Om Jay juga memberikan pengalaman nya dan juga memberikan contoh-contoh serta perjalanannya ketika beliau awal menulis di blog compasiana dan blog pribadi lainnya.
Bahan menulis ternyata bisa kita dapatkan dari berbagai hal, mulai dari radio, siaran berita baik itu berita dari televisi atau radio, atau dari pengalaman atau kejadian sehari-yang kita lihat dan kita alami.
Reseume ke 1
Gelombang 27
Tema Menulis di Kompasiana
Narasumber Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd
Moderator Widya Setianingsih


Minggu, 07 Agustus 2022

Dilema

Ketika suatu kenyataan sudah tidak sejalan dengan harapan di situ ada berbagai kemungkinan, mungkin saja yang sedang dijalani tak sesuai dengan hati nurani dan semua terpaksa harus di lakukan karena tidak mau ada sebagian hati tersakiti dan tidak mau ada pihak yang dirugikan, dan ketika yang dijalani tidak sesuai dengan hati nurani, ada sebongkah hati yang hancur dan sulit untuk diperbaiki, kadang hati ingin berkata TIDAK,, tapi dengan kata TIDAK ini pastinya ada yang di rugikan, yang jelas bukan hatinya tapi orang² yang ada di hatinya, akhirnya hanya kata IYA yang sering terucap meski sadar dengan kata IYA ini ada hati yang sangat hancur tapi bukan orang² yang ada di hatinya, begitu sulitnya alam bawah sadar untuk jujur dengan hati nuraninya,, angin sepoi-sepoi meniup rambut kecil seorang wanita yang tengah terteguh di bawah pohon akasia pinggir jalan yang ramai hilir mudik kendaraan tapi tidak dengan hatinya yang kin tengah gundah. Bersambung...
#sepenggalcerbungyangtertunda🤗

Sabtu, 06 Agustus 2022

Mangsa Panon Poe Lingsir Ngulon


Mangsa Panon Poe Lingsir Ngulon, bet loba kahariwnag Jeung karempan nu ngukuntit hate, sok ingis isuk Atawa pageto ieu diri teu bisa deui ningli kumaha endahna mangsa Panon Poe Lingsir ka beulah kulon, salian ti loba karempan Jeung kamelang Oge kahariwnag sakapeung hate sok pinuh ku rupa-rupa pangharepan, biar isuk Atawa pageto Sagala nu dipimaksud luyu Jeung harepanaa, lir ibarat Satia na eta Panon Poe nu surup, isukan isuk-isuk urang geus pasti ningali manehna moreret ti beulah wetan, datang nedunan pancena tara sulaya Tina jangjina manehna tigin ungal Poe bakal nyaangan alam Dunya.
Kiwarai mangsa Panon Poe geus surup ka beulah kulon, Kuring masih didieu, di lebah dieu Dina wanci nu sarua Jeung Minggu kamari mangsa hate can pinuh ku rupa-rupa kamelang, mangsa hate can raca ku raheut lantaran pamolah sorangan. mangsa mangrupa-rupa harepan masih Satia marengan, sakabeh nu pernah karandapan ngolebat minuhan implengan.

Kamelang Hate, Februari 2023

                                                                                          Kamelang Hate Sisi Jalan aya nonoman keur anteng d...