Jumat, 30 September 2022

Resume ke-18 Belajar Menulis @27

 Resume ke -18

Belajar Menulis Gelombang 27

Tanggal : 30 September 2022

Tema : Menulis Puisi

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Narasumber : Dra. E. Hasanah, M.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf






Malam semakin larut, udara di luar semakin dingin waktu begitu cepat berlalu meninggalkan berbagai kenangan yang akan menjadi sejarah. Sekarang adalah kenyataan yang apapun itu bentuknya harus kita terima lalu besok adalah suatu harapan untuk menggapai impian. Malam ini pula ditengah sunyinya malam ini saya kembali meresume ke- 18 di kelas Belajar Menulis asuhan Om Jay. Disisa semangat tadi pagi saya mencoba berusaha meraih mimpi, dikala semua orang terlelap dengan mimpi tapi jari  saya disini masih menari merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat yang mempunyai makna.



Malam ini kita dibersamai oleh Moderator yang sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering kita panggil Mas Damar, Mas Damar mengawali kelas dengan mengajak kita berdoa. Malam ini juga kita akan mengupas tuntas tentang MENULIS PUISI oleh Narasumber hebat Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd. berikut merupakan Biodata beliau.


 

Sebenarnya puisi itu apa?


Pengertian Puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah :

1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga memeprtajam               kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi,             irama dan makna khusus.

3. Sajak

Pengertian Puisi

Sajak :

* Bebas Puisi yang tidak terkait oleh irama dan matra dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setuap larik;

* Berpola Puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;

* Dramatik sas Puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan  tikaian emosional atau situasi yang tegang;

* Irama Puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;

* Mbeling Sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main. 

Puisi menurut HB Jasin

Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Dalam Puisi sering kita dengar Rima dan irama, Rima itu adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memeprindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya. sedangkan Irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapih.

Selain itu aa juga istilah Matra, Larik dan Bait. Matra adalah ukuran banyaknya tekanan irama sedangkan Larik itu adalah baris dalam puisi bisa satu kata, bisa frase atau bisa juga berupa sebuah kalimat.

Puisi itu ada Puisi lama dan Puisi Baru.

Berikut adalah beberapa puisi dari para maestro






Malam ini peserta diberi tantangan untuk membuat puisi dan saya mencoba membuat puisi sederhana yang jauh dari sempurna 

Malam
Karya : Ratna Komala

Malam...

Pekat begitu melekat di namamu

Sunyi selalu menjadi cirimu

Hampir semua insan menunggumu

Hening, tak ada yang berani mengusikmu

Malam ...

Engkau waktu bagi sebagin orang melepas lelah

Engkau waktu yang tak akan pernah menyerah

Engkau pula waktu yang terkadang membuatku lengah

ketika jiwaku mulai lelah.

Malam...

Begitu damai engkau menemaniku

Ketika penat mulai menghampiriku

Begitu sunyi engkau menyapaku

Ketika anginmu membawa sebagian jiwaku

Malam 

Biarkan aku tetap bersamamu

Menikmati kedamaianmu

Menemani keheninganmu

Lalu mencoba menyamarkan pekatmu

Tapi ...

Mentari esok pagi akan menggantikanmu

Mungkin sebagian jiwaku ikut bersamamu

Tapi tidak dengan ragaku

Karena ragaku harus menemani jiwaku untuk menruskan hidupku


Demikianlah resume saya malam ini semoga menjadi motivasi bagi saya sendiri untuk tatap konsisten menulis sampai pertemuan terakhir, dan saya berharap resume ini akan menjadi pengingat di kemudian hari jika raga ini sudah tak menemani jiwa ini, dan mengingatkan bahwa saya pernah ada di sini bersama penulis-penulis hebat di kelas Belajar Menullis Gelombang ke-27 asuhan Om Jay.

Terimaksaih



Rabu, 28 September 2022

Resume ke-17 Belajar Menulis @27

 Resume ke-17

Belajar Menulis Gelombang ke 27

Tanggal : 28 September 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Mengenal Penerbit Indie



Malam semakin larut, Waktu terus berjalan tanpa menghiraukan beberapa panggilan yang mengharap hari jangan pernah berlalu, tapi semua tak ada yang bisa membantu karena semuanya sudah menjadi ketentuan dari yang Maha Kuasa, waktu tak mungkin kembali dan waktu akan terus berjalan menemani kisah kehidupan setiap insan, kini malam pun telah tiba menemani kelas belajar kita yang ke - 17 di Belajar Menulis Gelombang ke- 27 Asuhan Om Jay, dimalam ini juga saya berusaha menyelesaikan salah satu tugas saya. Mencoba membuat sejarah baru dalam hidup saya dengan membuat resume untuk dilihat esok hari bahwa saya pernah berada di fase ini. Meski berbagai aktifitas tadi siang mengajak saya untuk rebahan menikmati dinginnya malam di atas kasur empuk dan terlelap dengan mimpi, tapi ada sesuatu yang mengganjal saya jika teringat malam ini ada pertemuan dengan para penulis hebat di kelas ini.

Zaman milenial seperti sekarang ini hampir semua orang bisa menulis, apakah itu membuat postingan di akun media sosial fb,IG atau hanya sekedar membuat story di Whatsaap. juga semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku apakah itu pelajar, mahasiswa, pegawai, guru atau dosen juga wiraswatawan ataupun karyawan. Menulis dan menerbitkan buku itu tidak serumit yang kita bayangkan, apalagi bagi kita sebagai Guru, ada banyak hal yang dapat kita tulis baik itufiksi maupun karya ilmiah, juga seorang guru pastinya memiliki berbagai kisah dan pengalaman yang dapat kita tulis kemudian dijadikan buku dan langsung diterbitkan agar bermanfaat bagi orang lain dan buku kita di baca oleh banyak orang.

Menjalani proses menulis memang tidaklah mudah, agar kita terlatih untuk menulis dibutuhkan ketekunan dan perjuangan, selain itu juga perlu adanya motivasi yang kuat dari dalam diri kita agar tidak mudah goyah ketika menjalani proses menulis. Ada beberapa kata-kata mutiara yang dapat dijadikan motivasi agar sukses dalam berkarya yaitu : 

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak" Ali Bin Abi Thalib

"Kalau kamubukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis" Imam Al-Ghazali.

Jika kita ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, ada beberapa tahapan yang harus kita pahami dalam melalui proses ini

1. Prawriting

    a. tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar

    b. kita harus kreatif menangkap dan menyikapi fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi                   tulisan

    c. kita harus sering membaca, baik itu buku, koran atau karya-karya orang lain.

2. Drafting, ditahap ini kita mulai menulis naskah buku sesuai dengan apa yang kita suka (Pasion).             Artinya boleh menulis artikel, cerpen, novel, puisi dan lain sebaginya dengan penuh kreatif serta            menggunakan majas dan berekspresi untuk menarik minat pembaca.

3. Revisi, setelah naskah selesai tentunya kita tidak bisa langsung kirim ke penerbit, yang harus kita           lakukan adalah merevisi naskah atau tulisan, mana yang perlu diperbaiki baik itu kata-kata, ejaan           atau tanda bacanya.

Penerbit buku ada dua macam yang pertama penerbit Mayor dan kedua Penerbit Indhie yang kita akan bahas sekarang, dari kedua penerbit itu ada perbedannya yakni :

1. Jumlah Cetakan

    * Penerbit Mayor mencetak bukunya secara masal, biasanya cetakan pertama sekitar 3000 Eksemplar         atau minimal 1000 Eksemplar untuk dijual di Toko Buku.

    * Penerbit Indie hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal              dengan Print On Demand (POD) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook,            Twitter, Instagram, Youtube, WA Group dan lain sebagainya.

2. Pemilihan naskah yang diterbitkan

    * Penerbit Mayor harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah.                Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan                     mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit Mayor memiliki          syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar dan tingginya tingkat penolakan.

    * Penerbit Indie Tidak akan menolak Naskah selama naskah tersebut karya yang layak diterbitkan,           tidak melanggar Undang-undang, hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung           unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit Indie merupakan alternatif        baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3. Profesionalitas

    * Penerbit Mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar               mereka

    * Penerbit Indie pun profesional, tapi terkadang sering disalah artikan, banyak sekali anggapan                   menerbitkan buku di penerbit Indie asal-asalan, asal cetak jadi jual. Sebagai penulis kita harus jeli           memilih siapa yang akan jadi penerbit. Kita jangan sampai tergoda  dengan paket-paket murah                yang kualitasnya belum jelas.

4. Waktu Penerbitan.

    * Penerbit Mayor umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam                       tempo 1- 3 bulan. jika naskah diterima ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi tidak                sedikit juga yang harus menunggu sampai bertahun-tahun. Karena penerbit Mayor ini adalah                  sebuah penerbit besar yang banyak alur yang harus dilalui.

    * Penerbit Indie akan cepat memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu        buku kita sudah bisa terbit karena penerbit Indie tidak fokus pada selera pasar. Penerbit Indie                   menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak                     diterbitkan.

5. Royalti

    * Penerbit Mayor kebanyakan mematok royalti penulis maksiaml 10% dari total penjualan, Biasanya        dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan pejualan buku.

* Penerbit Indie umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram,     wa group, twitter, dll.

6. Biaya Penerbitan

    * Penerbit Mayor biaya penerbitan gratis, itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan           buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka.

    * Penerbit Indie berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan         yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Malam ini sungguh sangat luar biasa ada pengalaman yang tak biasa dan sangat memotivasi saya untuk tetap berusaha belajar menulis meski dengan terseok-seok karena berbagai kendala. malam ini ada beberapa kata yang membuat saya terkagum yaitu Bagi seorang Pemikir, buah fikirannya hanya akan bersemayam dalam fikrannnya jika tidak diucapkan dan ditulis. dan Bagis eorang pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan kemudian bagi seorang penulis Tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.

Bagi penulis media tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan, maka ucapkan dan tuliskan apa yang ada dalm fikiran kita, kemudian publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis agar banyak orang yang membacanya. Abadi dalam bentuk kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalm sebuah buku.

Akhirnya resume pertemuan ke-17 ini selesai saya buat dengan berbagai perasaan tentunya saya ingin terus bahagia dan senang ketika sedang ,engerjakan sesuatu agar semuanya terasa mudah dan indah, lepas itu salah atau benar yang saya tulis minimal malam ini saya sudah berada di fase ini dalam menjalani hidup semoga bermanfaat bagi kita semua, karena bagi saya bahagia itu jika kebermanfaatan kita dapat dirasakan oleh orang sekitar.

Terimakasih.



Selasa, 27 September 2022

Resume ke-16 Belajar Menulis @27



 Resume Ke-15

Belajar Menulis Gelombang 27

Tanggal : 26 September 2022

Tema : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Narasumber : Yulius Roma Pertandean, S.Pd

Moderator : Sim Chung Wei, S.Pd



Tak terasa malam ini sudah memasuku malam ke-16 Belajar Menulis Gelombang 27 Asuhan Om Jay, dan ke - 16 Juga saya berusaha menyelesaikan resume ini di tengah-tengah kesibukan tadi siang, saya berusaha ingat dengan beberapa pepatah di kelas Belajar Menulis Gelombang 27 ini bahwa "jangan menunggu waktu luang untuk menulis, tapi luangkan lah waktu untuk menulis". 

Pertemuan kelas kita malam ini akan dibersamai oleh Moderator Bp Sim Chung Wei dan memulai kelas kita dengan mengajak kita untuk berdoa bersama-sama, beliau alumni kelas Belajar Menulis Gelombang 25 dan 26 serta telah menerbitkan 2 buah buku Antologi dan sedang menyusun buku Solo. Malam ini seperti biasa Moderator menyampaikan sesi kelas yang akan dibagi menjadi 4 sesi yaitu:

1. Pembukaan dan Perkenalan

2. Pemaparan Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Hari ini tanggal 26 September 2022 dan kelas kita malam ini merupakan pertemuan ke-16 jika diibaratkan sebagai suatu perjalanan maka pertemuan ini akan menjadi pertemuan penentu untuk terus melaju sampai akhir.

Malam ini kita akan dibersamai seorang Narasumber yang hebat yakni bp Yulius Roma Patandean, S.Pd.,M.Pd. bersama beliau kita akan mengupas habis tentang LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS. Beliau aktif sebagai narasumber di pelatihan Belajar Menulis dan Workshop Media Pembelajaran. dan selama Pandemi beliau justru menghasilkan banyak karya. Beliau juga seorang Guru Bahasa Inggris dari Tana Toraja Sulawesi Selatan.

Buku pertama beliau adalah pengalaman menjadi Instruktur Kurikulum Merdeka sementara kedua adalah bagian dari Program Pengembangan literasi di Sekolah yang sudah beliau resmikan pada tanggal 17 Agustus tahun 2022 kemarin, dengan mengadakan lomba menulis puisi dan setiap peserta lomba diberi penghargaan pada HUT Upacara tersebut.

ini merupakan rancangan saampul buku Antologinya


Selain itu juga beliau sempat terlibat dalam penulisan book chapter dengan judul Inti Profil Pelajar Pancasila. salah satu tulisannnya yaitu contoh praktik baik Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan untuk sementara ide itu diterapkan dulu di Sekolah tempat beliau Mengajar



Beberapa langkah mentusun buku secara Sistematis

1. Bisa menggunakan Mendeley, tetapi paad akhirnya keberhasilan akan menjadi tanggung jawab Penulis ketika Ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya terutama bagi penulis pemula.

2. Bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetaph hal terbaik yang kita lakukan adalah dengan mulai menulis. Tuliskan bebrapa kata dan lanjutkan ... terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi" kata Om Jay

3. Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.

4. Ketika kita menulis akan menemukan yang kita sukai.Kita akan memutuskan urutan apa yang kita lakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok kita gunakan, dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.

5. Bagaimana saya menikmati menulis dan mengedit naskah? Narsum kita malam ini hanya menggunakan fasilitas murah yakni dar Microsoft Word. 

bebrapa link yotube yang kita bisa lihat cara mudah membuat daftar isi, kutipan, Indeks dan daftar pustaka .https://youtu.be/eePQwyHAcjw.

6. Kita menemukan gaya/ cara, mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus di praktekan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang dan siapapun yang telah menulis entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan.

7. Sebuah buku yang bagus tidak akan membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. kita dapat menulis sesuatu dengan ide apapun, tetapi terjadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. maka keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada.

8. Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar, atau bisa saja ketika sedang menikmati secangkir Teh.

9. Setiap penulis  memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Ketika kita penulis pemula pertimbangkanlah bahwa kita harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya dengan cara dan gaya sendiri dan itu akan sangat berkesan dan bernilai.

10. Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat prustasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak bisa dihindari mengapa tidak membuatnya lebih mudah dengan melakukan seperti apa yang telah Narasumber Praktekan selama ini yaitu mengedit buku naskah sendiri.

demikian resume kelas Belajar Menulis Gelombang 27 saya buat, semoga bermanfaat bagi saya sendiri  minimal sampai sekarang saya masih dapat menyelesaikan resume ini meski jauh dari kata sempurna dan sebagai bukti juga bahwa saya pernah ada di Fase ini ketika kelak raga ini sudah tak bernyawa.

Terimakasih.


Sabtu, 24 September 2022

Resume Ke-15 Belajar Menulis @27

Resume Ke - 15

Belajar Menulis Gelombang ke-27

Tanggal : 23 September 2022

Oleh : Ratna Komala

Tema : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber    : Musiin, M.Pd

Moderator : Rofiah Afifi



                

Malam ini kelas belajar Menulis Gelombang ke-27 Asuhan Om Jay sudah memasuki pertemuan ke-15, ke-15 kali nya juga saya membuat resume malam ini ditemani Narasumber hebat kita Ibu Musiin, M.Pd. Beliau akan mengajak kita mengupas tuntas tentang KONSEP BUKU NON FIKSI. Beliau alumni kelas belajar menulis Gelombang 8 yang mendapat tantangan menulis Prof. Eko Indrajit dan sudah berhasil menghias indah di Toko Buku Gramedia secara online maupun offline, buku beliau berjudul DIGITAL NUSANTARA MENINGKATKAN DAYA SAING GENERASI.

Malam ini juga kita akan dibersamai oleh Moderator yang tidak kalah hebat Arofiah Afifi. Seperti biasa mala mini akan dibagi menjadi 4 sesi yaitu:

1.       Pembukaan dan Perkenalan

2.       Pemaparan Materi

3.       Tanya jawab

4.       Penutup.

Dan moderator membuka acara ini dengan mengajak kita berdoa bersama-sama.

Tema malam ini sangat penting bagi kita terutama saya yang baru pemula yang ingin belajar menulis, Malam ini Narasumber kita menyapa dengan hangat sehangat ruangan tempat saya sekarang tapi tidak diluar yang dingin mencekam. Malam ini Nrasumber memberikan pengalamn nya ketika awal menulis, berawal dari kelas belajar menulis ini beliau menghasilkan berbagai karya dan beliau berkata TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN jika kita berpikir secara Opportunity Bassed, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan dating.

Berikut merupakan hasil karya peserta menulis Gelombang – 8 yang berhasil masuk ke took Buku Gramedia dank e berbagai took online.

Ini salah satu penyemangat diri untuk menulis. IS THREE A BOOK INSIDE YOU? Jawabannya 100% pasti.


Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan didalam dirinya, berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit, atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi semua tergantung pada diri kita masing-masing apakah akan dikeluarkan dalam bentuk tulisan (Buku) atau hanya disimpan jadi kenangan yang tak terwujud atau hanya menjadi story whatsaap yang akan hilang dalam 24 Jam? Entahlah semuanya tergantung dengan niat kita semua.

Diantara empat keterampilan berbahasa, Menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit menurut  penelitian Bahasa, karena Menulis tidak semudah berbicara atau semudah bergosip. Justru tantangan nya ada karena sulit, dengan Perjuangan mengikuti kelas menulis , membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis ada beberapa alas an kuat mengapa kita ingin menulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.       Mewariskan buku lewat ilmu

2.       Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di took buku baik online maupun offline.

3.       Mengembangkan profesi sebagai seorang guru

4.       Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Berikut ada beberapa kutipan dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa Narasumber kita mala mini ingin menjadi penulis, dan semoga motivasi ini juga berlaku bagi saya.



Buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut. Berikut adalah beberapa contih buku Nonfiksi :

1.       Buku Pedoman

2.       Buku Teks

3.       Buku Pelajaran

4.       Buku Motivasi

5.       Buku Filsafat

6.       Buku Sains Populer

7.       Kamus

8.       Ensiklopedia

9.       Biografi

10.   Otobiografi

Adapun cirri-ciri buku Nonfiksi adalah:

1.       Menggunakan bahasa yang baku atau formal

2.       Menggunakan bahasa yang denotatif

3.       Isi buku berkaitan denga fakta

4.       Tulisan bersifat Ilmiah popular

5.       Hasil penemuan atau yang sudah ada.

Dalam penulisan buku Nonfiksi ada 3 pola yakni :

1.       Pola Hierakirs (buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke sulit.

2.       Pola Prosedural (buku disusun berdasarkan urutan proses) contoh Buku Panduan

3.       Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir, pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).

Proses penulisan buku Nonfiksi terdiri dari lima langkah, yakni :

1.       Pratulis

2.       Mementukan Draf

3.       Merevisi Draf

4.       Menyunting Naskah

5.       Menerbitkan

Langkah Pertama Pratulis

a.       Menetukan tema

b.      Menentukan ide

c.       Merencanakan jenis tulisan

d.      Mengumpulkan bahan tulisan

e.       Bertukar pikiran

f.        Menyusun daftar

g.       Meriset.

h.      Membuat mind maping

i.         Menyusun kerangka.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal contohnya :

1.       Pengalaman pribadi

2.       Pengalaman orang lain

3.       Berita di media masa

4.       Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram.

5.       Imajinasi

6.       Mengamati lingkungan

7.       Perenungan

8.       Membaca buku

9.       Survey

10.   Wawancara

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini:

1.       Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal atau informal.

2.       Keterampilan yang diperoleh secara Formal, Nonformal atau Informal.

3.       Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini.

4.       Penemuan yang sudah didapatkan.

5.       Pemikiran yang telah direnungkan.

Berikut merupakan anatomi buku Nonfiksi

1.       Halaman judul

2.       Halaman persembahan (Oposioanal)

3.       Halaman daftar isi

4.       Halaman kata pengantar (Oposional minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.       Halaman Prakata

6.       Halaman ucapan terimakasih (Oposional)

7.       Bagian / BAB

8.       Halaman lampiran (Oposional)

9.       Halaman Glosarium

10.   Halaman Daftar Pustaka

11.   Halaman Indeks

12.   Halaman tentang Penulis.

Langkah kedua yakni menulis Draft diantaranya yaitu : menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas, tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

Langkah ketiga yaitu Merevisi Draf diantaranya : Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian, memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat yaitu menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) terdiri dari : ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan norma.

Buku Nonfiksi harus berdasarkan data, data ini tidak perlu harus dari penelitian kita sendiri, kita bisa menggunakan hasil penelitian orang lain dengan syarat kita mencantumkan sumber data tersebut.

Demikian resume mala mini semoga bermanfaat

Terimakasih

Rabu, 21 September 2022

Resume ke-14 Belajar Menulis @ 27

 Resume Ke-14

BM Gelombang Ke- 27

Tanggal : 19 September 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Kaidah Pantun

Narasumber : Miftahul Hadi S.Pd

Moderator : Lely Suryani, S.Pd.,SD


Waktu terus berlalu, meninggalkan jejak-jejak langkah yang tak mungkin terulang kembali, Alhamdulilah malam ini sudah memasuki malam ke - 14 di kelas Belajar Menulis Gelombang ke-27 asuhan Om Jay, malam ini ke-14 juga saya masih dapat menyimak kelas dan berusaha membuat resume meski jauh dari kata sempurna.

Malam ini kita akan dibersamai oleh Narasumber hebat kita Mas Miftahul Hadi, S.Pd beliau akan mengupas habis tentang KAIDAH PANTUN. beliau asli Jawa Tengah

Malam semakin larut, keheningan makin terasa, namun suasana kelas makin hangat karena kita dibersamai oleh Moderator yang tidak kalah hebat yakni Ibu Lely Suryani, S.Pd,.SD. Tak lupa mengawali kelas kita malam ini beliau membacakan rangkaian acara yang akan kita lewati malam ini yakni : 

1. Pembukaan

2. Perkenalan

3. Materi Inti

4. Tanya Jawab

5. Penutup

dan pembukaan kita awali dengan do'a bersama-sama.

Ternyata malam ini kita dibersamai oleh Calon Guru Penggerak yang di bawah naungan BBGP Propinsi Jawa Tengah, semangat saya makin membara ternyata mereka bisa terus berkarya ditengah-tengah tagihan tugas CGP nya karena saat ini kebetulan takdir juga membawa saya berada di fase ini sedang mengikuti kelas Ltiha menulis gelombang ke-27 asuhan Om Jay juga sebagai Calon Guru Penggerak di bawah naungan BBGP Propinsi Jawa Barat.

Narasumber hebat kita malam ini mengawali kelas dengan ucapan salam ketika menyapa kita semua. jika mendengar kata Pantun pasti kebanyakan orang pasti tertuju ke suku melayu seperti halnya anak-anak di sekolah jika membahas pantun pasti mereka langsung bilang ke salah satu tokoh Film Melayu yang tenar di Tanah air yaitu Jarjit di serial Upin Ipin.

Dalam menulis pantun dibutuhkan ketelitian untuk memilih diksi, tidak asal. jadi harus dipikirkan dulu mana kata yang pas shingga indah dibaca dan didengar. memang pantun identik dengan suku Melayu, namun demikian bahwa setiap daerah di Indonesia juga memiliki pantun, seperti di Mandailing Sumatera Utara dikenal dengan ende-ende,  di Sunda Jawa Barat juga ada Paparikan.

Pada awalnya Pantun merupakan tradisi lisan. Seiring berkembangnya waktu maka Pantun naik kelas tidak hanya dituturkan dalam kehidupan sehari-hari namun kemudian Pantun di bukukan dan dilombakan dalam berbagai Event dan diselipkan pada setiap kegiatan. Atas dasar itu kemudian pada tanggal 17 Desember 2020 UNESCO mengakui pantun merupakan warisan budaya tak benda. sehingga setiap tanggal 17 Desember kita peringati sebagai hari pantun.

Pantun berasal dari akar kata "Tun" yang berarti deret atau baris asal kata pantun dalam masyarakat Minagkabau dan Melayu diartikan sebagai "Pantun" oleh masyarakat Riau disebut sebagai tunjuk ajar yang berkaitan dengan etika (Mu'jizah, 2019). Adapun ciri-ciri pantun serta kaidah dalam pembuatan pantun adalah sebagai berikut :

Jadi dalam mebuat pantun kita harus memperhatikan rambu-rambunya. berikut perbedaan pantun dengan karya sastra lain.

Cara Mudah Menulis Pantun 
1. Memahami kaidah Pantun



Adapun Sajak berdasarkan Posisi /letak

Pantun nomor 1 memiliki rima akhir yang sama dan memakai rima penuh. Hal itu dapat dilhat dari kata yang diberi warna mera. Sedangkan Pantun nomor 2 rimanya berada ditengah dan akhir kalimat sehingga disebut pantun bersajak tengah dan akhir.

Pantun nomor 3 memiliki rima diawal, tengah, dan akhir. Pantun nya disebut pantun akhir dengan sajak awal, tengah dan akhir. Sedangkan Pantun nomor 4 bisa disebut pantun dengan sajak yang lengkap. Baik letak maupun bunyi akhir, kita perlu ketelitian untuk membuatnya semua kata di tiap barisnya berwarna merah itu memiliki arti setiap kata memiliki  rima atau persamaan bunyi yang sama.

Berikut ada rahasia cara mudah menulis pantun yang di berikan Mas Miftah malam ini.


Diakhir kelas Mas Miftah menantang kita untuk membuat pantun berdasarkan ketentuan berikiut:
Demikian resume saya malam ini semoga dapat mengingatkan saya dikemudian hari bahwa saya pernah ada di sini di fase ini menikmati sunyi dan dinginnya malam ini untuk terus berusaha membuat tulisan ini meski jauh dari kata sempurna, biarkan malam ini terus berlalu, besok sang mentari pagi akan akan kembali menemani kita untuk memberikan kehangatan dengan pancaran sinarnya.
Terimakasih.



Sabtu, 17 September 2022

Resume ke-12 Belajar Menulis @27

 Resume Ke-12

Belajar Menulis Gelombang 27

Tanggal 16 September 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Menulis Semudah Ceplok Telor

Narasumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH

Moderator    : Widya Setianingsih

Waktu terus berjalan meninggalkan berbagai jejak aktivitas saya hari ini, tak terasa dari pagi sampai sekarang saya baru sampai di rumah, untuk istirahat sejenak mengumpulkan energi Positif buat esok pagi. Sambil menikmati dinginnya malam ini, saya seperti biasa menyimak Kelas Pelatihan Menulis Gelombang ke 27 asuhan Om Jay. Malam ini ternyata sudah masuk di pertemuan ke-12, dan ke-12 kali nya juga saya mencoba membuat resume ini biar menjadi jejak di kemudian hari bahwa saya pernah berada di sini bersama orang-orang hebat.

Malam ini kita akan diebrsamai oleh Narasumber Hebat yakni Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti, S.Pd



Beliau adalah seorang Penggerak Literasi yang berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur, dan beliau dikenal sebagai penggerak pemberantasan buta aksara bagi kaum ibu dan anak. Semangat pantang menyerah belaiu patut kita tiru karena dengan semangat yang membara akhirnya dapat menyurutkan segala hambatan dan rintangan akhirnya beliau mendirikan Founder Menulis Agupena untuk mewadahi semangat Literasi di Kupang nusa Tenggara Timur.

Malam ini beliau akan menyampaikan materi MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELOR. Semoga malam ini kita dapat mengikuti kelas ini sampai selesai dengan rasa bahagia dan Menulis Semudah Ceplok Telor ini dapat menginspiasi saya yang ingin mencoba menjadi penulis seperti orang-orang hebat yang ada di group Pelatihan Menulis ini.

Malam ini juga kita akan dibersamai Ibu Moderator yang tak kalah hebatnya yakni Ibu Widya Setianingsih atau kita kenal dengan Ibu Widya Arema. dimana malam ini beliau mengawali kelas dengan sedikit bercerita yang bagi saya menginspirasi dan mengompori saya agar terus semangat menulis meski jalan tak semulus dan tak seindah yang di bayangkan, Widya Arema mengisahkan tokoh yang sangat terkenal yakni  "Kolonel Sanders" ketika di usia senja beliau ingin memperkenalkan produknya ke khalayak ramai. dengan berbekal resep rahasia beliau menjajakan resepnya dari restoran ke restoran selama dua tahun dan itu pula beliau menerima penolakan sebanyak 1009 kali, kemudian di penawaran yang ke 1010 ternyata resepnya diterima oleh sebuah restioran kecil, hingga dia bisa memiliki restoran dan diberi nama "Kentucky Fried Chicken" (KFC).

Itulah sepenggal kisah dari seorang kakek yang sudah senja berjuang untuk meraih mimpinya, dan sikap itu pulalah yang harus kita miliki sebagai penulis, gigih berusaha, pantang menyerah untuk menulis, walaupun tulisan kita belum ada peminatnya namun kita harus tetap memiliki motivasi yang kuat untuk tetap menulis ditengah-tengah kesibukan kita dengan rasa bahagia dan penuh semangat.

Malam ini seperti biasa akan dibagi menjadi 4 sesi yakni :

1. Pwmbukaan

2. Paparan Materi mwlalui Whatsap Chat Group

3. Tanya Jawab

4. Penutup.

Untuk menjadi seorang penulis modal awalnya adalah membaca, menulis itu mudah Banyak ilmu dari sana dan Kn Narasumber sampaikan malam ini. dan Malam ini jug narasumber akan membagian souvenir bagi siapa saja yang meninggalkan jejak komentar dan beruntung.

Sebelum berdiskusi Narasumber kita yang hebat ini akan menyampaikan alasan kenapa beliau tidak aktif di blog, pertama beliau mempunyai komunitas menulis di Nusa Tenggara Timur dan dari komunitas itu beliau berhasil membangun perusahaan suaminya yang dikembangkan menjadi Penerbit buku dengan biaya bisa terjangkau untuk masyarakat NTT dan bebas ongkir. 

Hal kedua yang membuat Bunda trauma menulis di blog adalah ada sahabat literasi yang memiliki tulisan di blog digunakan judul buku Cover buku oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tentu saja selain merugikan bagi bunda juga melanggar undang-undang Palgiasi. untuk urusan tulis menulis beliau sampai hari ini ikut tantangan Om Jay menulis setiap hari dan tidak di muat di Kompasiana melainkan bunda tulis setiap hari dengan Trade merk dagang, GURU ADALAH INSPIRASI.

Buku pertama serial PELITA KAMPUNG BETA JEJAK JUANG GURU DESA DI NTT. Buku kedua serial DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH. Buku ini beliau tulis bersamaan dengan kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah. Ketika Penutupan diklat buku diluncurkan oleh LPMP saat ini BPMT NTT. karena prestasi tersebut beliau menjadi peserta diklat terbaik dan sejak 31 Mei 2022 Bunda dilantik menjadi kepala SMP Negeri 3 Kupang NTT.

Buku ketiga serial "MEMBACA DAN MENULIS SETIAP HARI" Memenuhi tantangan dari Majelis Hikmah Wanita Islam "One day one Juz dan tantangan dari PGRI Pusat dalam kegiatan "Diklat daring Menulis Angkatan ke-27. Om Jay pernah berkata " Sebuah tulisan tidak langsung sekali jadi, kita perlu menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami" (Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd).

Semudah apapun kita menulis yang disampaikan oleh Maha Guru Om Jay tetaplah tata bahasa, kalimat demi kalimat, juga tanda bacanya perlu diperhatikan, meskipun nulisnya mudah, ide ada mengalir pada tahap akhir kita tetap harus ingat kembali denga pesan Maha Guru Om Jay tersebut. dan Alhamdulilah meskipun telat malam ini saya dapat menyelesaikan resume ke-12 di Belajar Menulis @27 meski jauh dari kata sempurna, paling tidak saat ini saya sudah meninggalkan jejak untuk di lihat nanti bahwa saya pernah ada di masa ini.

Terimakasih.





Rabu, 14 September 2022

Resume ke -11 Belajar Menulis @27

 Resume ke-11

Belajar Menulis @27

Tanggal : 14 September 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Mengelola Majalah Sekolah

Naasumber : Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator    : Yandri Novita Sari



Alhamdulilah waktu terus berjalan, tak terasa malam ini Kelas Belajar Menulis @27 sudah memasuki pertemuan ke-11, dan ke-11 pula saya mencoba membuat Resume. 

Malam ini kita akan dibersamai oleh Narasumber hebat Ibu Widya Setianingsih, S.Ag dengan tema "Mengelola Majalah Sekolah" beliau lulusan terbaik Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 21, beliau Asli Arema (Arek Malang) Jawa Timur. Berawal dari seorang peserta, kemudian menjadi Modeator, Narasumber, kurator, bahkan editor, hingga melahirkan karya puisi cinta Laras-Laras Makna dalam Puisi

Selama kurang lebih 2 jam kedepan malam ini juga kita dibersamai oleh Moderator Cantik yang masih sangat belia, beliau lulusan Belajar Menulis Asuhan Om Jay Gelombang ke-25-26. Malam ini kelas kita dimulai dengan Ibu Moderator cantik yang hebat membacakan salah satu puisi karya Ibu Narasumber kita. dan seperti biasa alur belajar  menulis malam ini dibagi 4 sesi yaitu :

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Awal menyapa kita Ibu Narasumber mengatakan "Masuk di kelas Menulis PGRI ini bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi suatu takdir yang indah". begitupun dengan saya banyak hal yang saya dapatkan di kelas menulis ini, selain ilmu dan pengalaman saya juga mendapatkan motivasi serta saudara-saudara se Nusantara.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Jika berdasarkan waktu penerbitannya Majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya. kalau menurut pengkhususan isinya dibedakan atas Majalah Berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, Ilmu Pengetahuan tertentu dan sebagainya.

Malam ini Ibu narasumber mengompori kita semua dengan beliau bercerita awal terbitnya Majalah Sekolah yang beliau pimpin, kurang lebih 13 tahun, dan sempat Vakum di tahun 2008 selama 2 tahun, kemudian terbit lagi, kemudian di tahun 2010 beliau diangkat menjadi Pimred sampai skarang baulah pembaharuan dilakukan dan lahirlah KHARISMA yang saat ini sudah diterbitkan ke-21.

Langkah-langkah menebitkan Majalah Sekolah :

1. Menyatukan ide dan agagsan, mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi untuk membentuk susunan redaksi majalah.

2. Mengajukan Proposal, membuat poposal ini meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran.

3. Membuat rancangan majalah, menentukan nama majalah, isi berita pendanaan dll.

4. Mencari rekanan pendukung, percetakan dll. Berikut adalah contoh susunan Redaksi Majalah sekolah dan Contohnya




Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah :

1. Membuat nama majalah, buatlah nama yang unik, menarik, dan mudah diingat, atau bisa juga membuat nama majalah diambill dari singkatan nama sekolah atau kata-kata yang menginspirasi.

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan.

3. Salam redaksi, sapaan pemimpin redaksi pada pembaca.

4. Mengajukan ISSBN, agar majalah kita memiliki hak paten.

5. Menentuka bahasa yang akan dipakai dalam majalah.

    a. Gunakan bahasa yang dimengerti anak-anak.

    b. Tidak menggunakan bahasa terlalu Formal/kaku.

    c. Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.

    d. sisipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend asalkan harus sopan. (Hai Gaes, Hai Sobat)

    e. Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

6. Carilah tema atau hal yanglagi booming atau lagi ngetrend dil lingkungan sekolah dan masyarakat. (Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Semakin Berilmu Semakin Berakhlak, Lets Go Green, Raih Mimpi Setinggi Bintang, Hold Your Star

7. Cover dan Layout Menarik. Fungsi dari Cover Majalah adalah untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isis majalah, karena itu tampilan Cover Majalah harus menarik. kemudiann hal yang harus diperhatikan dalam layout dan tata letak majalah, harus dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA). lalu harus menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek. Carilah guru yang berkompetendi ITsebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.

8. Pembiayaan ini digunakan untuk 1. Biaya Cetak Majalah, 2. Membayar HR crew, 3. Pembelian hadiah kuiz. Pembiayaan cetak majalah ini bisa bersumber murni dari siswa dengan cara siswa memebeli majalah, kemudian bisa dari dana bantuan pemerintah (BOSDA) dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan, lalu bisa kita dapatkan dari sponsor yakni kita bisa menggandeng orang tua waki murid yang ingin mempromosikan usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah kita

9. Pupuklah kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya, oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan saling mendukung dan saling mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Contoh salah satu karya siswa bisa berupa puisi, cerpen dan karya kerajinan siswa (Keterampilan KI 4)


Kuis berhadiah berupa TTS, atau tebak gambar.


Artikel tambahan yang memuat pengetahuan umum untuk siswa, Disajikan dalam dua Bahasa



Demikianlah Resume ke -11 di  Belajar Menulis @27 akhirnya dapat saya selesaikan meskipun jauh dari kata sempurna, namun demikian saya tetap berusaha untuk mengikuti kelas Pelatihan Menulis ini dengan senang hati di sisa semangat saya antara tugas pokok saya di sekolah, tagihan-tagihan tugas LMS di salah satu Program Pemerintah yang sedang saya ikuti sekarang. Semuanya sungguh membutuhkan konsntrasi yang sangat luar biasa. Tapi terasa indah dan ada kepuasan tersendiri ketika Resume ini dapat saya selesaikan malam ini.

Terimakasih.


Kamelang Hate, Februari 2023

                                                                                          Kamelang Hate Sisi Jalan aya nonoman keur anteng d...