Selasa, 04 Oktober 2022

Resume ke-19 Belajar Menulis @27

Resume ke-19

Gelombang ke 27

Tanggal : 3 Oktober 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Narasumber : Taufik Hidayat

Moderator : Lely Suryani



Malam semakin larut, waktu terus berjalan, siang pun berganti, kini malam menghampiri, menemani kelas Belajar Menulis Gelombang ke- 27 pertemuan ke- 19, dan kesembilan belas pula saya malam ini membuat resume. Diluar suasana makin dingin mencekam, tapi di dalam ruangan kelas belajar menulis ini makin hangat sehangat semangat yang terus menyala meski sudah tak membara seperti tadi pagi, tapi kehanagatan itu terus ada menemani.

Malam ini kita akan dibersamai oleh Narasumber hebat bp Taufik Hidayat akan menemani kita keliling dunia dengan berbagai cerita. Karena tema kita malam ini adalah "Kisah Perjalanan Keliling Dunia" kita juga Malam ini akan dibersamai Ibu Moderator yang tidak kalah hebatnya Ibu Lely Suryani. dan malam ini dibuka dengan berdoa bersama-sama. Narasumber kita malam ini lahir pada tahun 1961. Sampai sat ini sudah beebrapa buku yang ditulisnya termasuk 1001 mesjid di 5 Benua yang terbit pada 2015.

Narasumber kita malam ini mulai menyapa kita semua dengan mengajak kita menikmati perjalanan ke berbagai pelosok dunia, dan kisah ini sudah diabadikan menjadi buku.


Itu judulnya BUKU PERJALANAN TEMPAT-TEMPAT YANG EKSOTIS. Buku ini gambar sampulnya Foto mesjid Katedral di Minsk Belarus, penulis ke sana pada tahun 2018 yang mana kala itu beliau kesana dalam suasana suhu udara masih sangat dingin yakni minus 16 Derajat Celcius.

Di bawah ini sebagian mesjid yang pernah dikunjungi, sebelah atas dari kiri sampai kanan Mesjid Omar Ali Syaifuddin di Brunei Darussalam, yang tengah  Jummag Masjid di Bangalore India, kanan Masjid di Esfahan, Iran namanya Shah Mosque. yang bawah msajid di Iskandiyah Mesir, tengah Mesjid Niujie atau jalan sapi di Beijing dan sebelah kanan mesjid India di Kuala Lumpur.   

Berikut sekilas mengenai latar belakang penulis yang sedang di mesjid Boston pada Desember 2015.


Berkat menulis di Kompasiana penulis bisa makan siang di Istana bersama Presiden Republik Indonesia Pa Jokowidodo juga bersama Om Jay. karena menurut beliau menulis itu bukanlah bakat tapi Sebuah Kreativitas.

Dibawah ini merupakan salah satu bukti bahwa Penulis pernah jalan-jalan bersama suku Masaai di Kenya. Itu di Masaai Mara tempat Safai. foto ini diambil tahun 2017.

Di bawah ini tiga buku Penulis mengenai Mesjid-mesjid setelah dua buku sebelumnya mengembara ke mesjid-mesjid di pelosok Dunia dan 1001 Mwsjid di lima benua terbitan Mizan.


Ada yang unik dari sekian banyak mesjid yang pernah beliau kunjungi yaitu mesjid Heydar. Di sana banyak orang Syiah sehingga di mesjid inji Adzan dua kali pertama dipimpin oleh Akhun Syiah dan setelah itu Adzan lagi untuk Sunni dipimpin oleh Imam, Beliau ke sana pada tahun 2017.

Berikut adalah jilid dua gambar Interior kubah Tokyo Camii di Jepang

Di bawah ini merupakan Mesjid di Moskwa dan st Petersburg di Rusia, mesjid yang atas itu mesjid Katedral yang lama, itu foto tahun 2008 kemudian tahun 2013 beliau datang lagi sudah hampir selesai mesjid yang baru dan diresmikan pada tahun 2015.
Berikut adalah Mesjid Bendera di Beograd Serbia yang di dalamnya ada piano.
Berikut adalah  mesjid yang ada di Tiongkok, yang kiri atas tukang sate suku Uyghur di Tianjin, terus mesjid di Nanjing, Xiamen dan Beijing.

Ada beberapa trik berwisata agar dapat menuliskan pengalaman berwisata menjadi suatu kisah perjalanan, yaitu kita selalu berusaha membuat beberapa foto dan cari yang menarik tentang tempat wisata yang kita kunjungi saat itu. kemudian kisah perjalanan yang ditulis menjadi sebuah tulisan setelah periode waktu tertentu. Kisah perjalanan kita bisa langsung ditulis biar lebih bagus karena kita masih ingat dengan apa yang kita alami, kalau sudah lama juga bisa asalkan ada fotonya, dan kemudian kita bisa mengingat perjalanan tersebut dengan melihat foto. dan kita bisa menambahkan kisahnya dari brosur wisata atau pemandu wisata, wawancara atau informasi apa saja supaya cerita lebih berwarna dan menarik.

Jilid Berikutnya yaitu Beliau berkunjung ke puluhan Negara dan mengunjungi makam dengan demikian kita menjadi lebih terbuka  melihat budaya dan sistem kehidupan di suatu tempat yang kita kunjungi.
Berikut ini contoh makam kosong korban Bom Atom di Hirosima, dengan mengunjungi makam kosong di Hirosima kita bisa mengenal budaya seperti di Jepang, kita jadi tahu bedanya makam merah dan makam hitam.


Ternyata dengan kita berkeliling Dunia, melakukan berbagai perjalanan baik itu perjalanan dinas atau sengaja melakukan perjalanan untuk membuat kisah, kita bisa membuat kisah dan kemudian menghasilkan karya serta menambah wawasan pengetahuan dari tempat-tempat yang kita kunjungi, kita akan mendapat ilmu dan wawasan baru tentang budaya dan apapun itu yang berkaitan dengan tempat ynag kita kunjungi. 
Demikian resumi ke-19 saya buat dengan sisa tenaga dan semangat tadi siang, semoga bermanfaat bagi kita semua, paling tidak saya dapat menorehkan salah satu kisah bahwa saya pernah ada di fase sekarang ketika nanti saya buka-buka kembali perjalanan hidup saya di kemudian hari.

Terimakasih.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamelang Hate, Februari 2023

                                                                                          Kamelang Hate Sisi Jalan aya nonoman keur anteng d...