Rabu, 28 September 2022

Resume ke-17 Belajar Menulis @27

 Resume ke-17

Belajar Menulis Gelombang ke 27

Tanggal : 28 September 2022

Oleh : Ratna Komala, S.Pd

Tema : Mengenal Penerbit Indie



Malam semakin larut, Waktu terus berjalan tanpa menghiraukan beberapa panggilan yang mengharap hari jangan pernah berlalu, tapi semua tak ada yang bisa membantu karena semuanya sudah menjadi ketentuan dari yang Maha Kuasa, waktu tak mungkin kembali dan waktu akan terus berjalan menemani kisah kehidupan setiap insan, kini malam pun telah tiba menemani kelas belajar kita yang ke - 17 di Belajar Menulis Gelombang ke- 27 Asuhan Om Jay, dimalam ini juga saya berusaha menyelesaikan salah satu tugas saya. Mencoba membuat sejarah baru dalam hidup saya dengan membuat resume untuk dilihat esok hari bahwa saya pernah berada di fase ini. Meski berbagai aktifitas tadi siang mengajak saya untuk rebahan menikmati dinginnya malam di atas kasur empuk dan terlelap dengan mimpi, tapi ada sesuatu yang mengganjal saya jika teringat malam ini ada pertemuan dengan para penulis hebat di kelas ini.

Zaman milenial seperti sekarang ini hampir semua orang bisa menulis, apakah itu membuat postingan di akun media sosial fb,IG atau hanya sekedar membuat story di Whatsaap. juga semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku apakah itu pelajar, mahasiswa, pegawai, guru atau dosen juga wiraswatawan ataupun karyawan. Menulis dan menerbitkan buku itu tidak serumit yang kita bayangkan, apalagi bagi kita sebagai Guru, ada banyak hal yang dapat kita tulis baik itufiksi maupun karya ilmiah, juga seorang guru pastinya memiliki berbagai kisah dan pengalaman yang dapat kita tulis kemudian dijadikan buku dan langsung diterbitkan agar bermanfaat bagi orang lain dan buku kita di baca oleh banyak orang.

Menjalani proses menulis memang tidaklah mudah, agar kita terlatih untuk menulis dibutuhkan ketekunan dan perjuangan, selain itu juga perlu adanya motivasi yang kuat dari dalam diri kita agar tidak mudah goyah ketika menjalani proses menulis. Ada beberapa kata-kata mutiara yang dapat dijadikan motivasi agar sukses dalam berkarya yaitu : 

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak" Ali Bin Abi Thalib

"Kalau kamubukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis" Imam Al-Ghazali.

Jika kita ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, ada beberapa tahapan yang harus kita pahami dalam melalui proses ini

1. Prawriting

    a. tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar

    b. kita harus kreatif menangkap dan menyikapi fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi                   tulisan

    c. kita harus sering membaca, baik itu buku, koran atau karya-karya orang lain.

2. Drafting, ditahap ini kita mulai menulis naskah buku sesuai dengan apa yang kita suka (Pasion).             Artinya boleh menulis artikel, cerpen, novel, puisi dan lain sebaginya dengan penuh kreatif serta            menggunakan majas dan berekspresi untuk menarik minat pembaca.

3. Revisi, setelah naskah selesai tentunya kita tidak bisa langsung kirim ke penerbit, yang harus kita           lakukan adalah merevisi naskah atau tulisan, mana yang perlu diperbaiki baik itu kata-kata, ejaan           atau tanda bacanya.

Penerbit buku ada dua macam yang pertama penerbit Mayor dan kedua Penerbit Indhie yang kita akan bahas sekarang, dari kedua penerbit itu ada perbedannya yakni :

1. Jumlah Cetakan

    * Penerbit Mayor mencetak bukunya secara masal, biasanya cetakan pertama sekitar 3000 Eksemplar         atau minimal 1000 Eksemplar untuk dijual di Toko Buku.

    * Penerbit Indie hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal              dengan Print On Demand (POD) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook,            Twitter, Instagram, Youtube, WA Group dan lain sebagainya.

2. Pemilihan naskah yang diterbitkan

    * Penerbit Mayor harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah.                Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan                     mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit Mayor memiliki          syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar dan tingginya tingkat penolakan.

    * Penerbit Indie Tidak akan menolak Naskah selama naskah tersebut karya yang layak diterbitkan,           tidak melanggar Undang-undang, hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung           unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit Indie merupakan alternatif        baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3. Profesionalitas

    * Penerbit Mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar               mereka

    * Penerbit Indie pun profesional, tapi terkadang sering disalah artikan, banyak sekali anggapan                   menerbitkan buku di penerbit Indie asal-asalan, asal cetak jadi jual. Sebagai penulis kita harus jeli           memilih siapa yang akan jadi penerbit. Kita jangan sampai tergoda  dengan paket-paket murah                yang kualitasnya belum jelas.

4. Waktu Penerbitan.

    * Penerbit Mayor umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam                       tempo 1- 3 bulan. jika naskah diterima ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi tidak                sedikit juga yang harus menunggu sampai bertahun-tahun. Karena penerbit Mayor ini adalah                  sebuah penerbit besar yang banyak alur yang harus dilalui.

    * Penerbit Indie akan cepat memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu        buku kita sudah bisa terbit karena penerbit Indie tidak fokus pada selera pasar. Penerbit Indie                   menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak                     diterbitkan.

5. Royalti

    * Penerbit Mayor kebanyakan mematok royalti penulis maksiaml 10% dari total penjualan, Biasanya        dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan pejualan buku.

* Penerbit Indie umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram,     wa group, twitter, dll.

6. Biaya Penerbitan

    * Penerbit Mayor biaya penerbitan gratis, itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan           buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka.

    * Penerbit Indie berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan         yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Malam ini sungguh sangat luar biasa ada pengalaman yang tak biasa dan sangat memotivasi saya untuk tetap berusaha belajar menulis meski dengan terseok-seok karena berbagai kendala. malam ini ada beberapa kata yang membuat saya terkagum yaitu Bagi seorang Pemikir, buah fikirannya hanya akan bersemayam dalam fikrannnya jika tidak diucapkan dan ditulis. dan Bagis eorang pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan kemudian bagi seorang penulis Tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.

Bagi penulis media tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan, maka ucapkan dan tuliskan apa yang ada dalm fikiran kita, kemudian publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis agar banyak orang yang membacanya. Abadi dalam bentuk kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalm sebuah buku.

Akhirnya resume pertemuan ke-17 ini selesai saya buat dengan berbagai perasaan tentunya saya ingin terus bahagia dan senang ketika sedang ,engerjakan sesuatu agar semuanya terasa mudah dan indah, lepas itu salah atau benar yang saya tulis minimal malam ini saya sudah berada di fase ini dalam menjalani hidup semoga bermanfaat bagi kita semua, karena bagi saya bahagia itu jika kebermanfaatan kita dapat dirasakan oleh orang sekitar.

Terimakasih.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamelang Hate, Februari 2023

                                                                                          Kamelang Hate Sisi Jalan aya nonoman keur anteng d...